Manusia disebut sebagai mahluk berbudaya karena manusia memiliki akal
dan budi atau pikiran dan perasaan. Dengan akal dan budi manusia
berusaha terus menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi tuntutan
jasmani dan rohani yang akhirnya menimbulkan kebahagiaan. Kebahagiaan
bagi manusia sesuatu yang baik, benar dan adil.
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang
senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan,
karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang
baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha
menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak
menyandang gelar manusia berbudaya.
Berbudaya merupakan ciri khas kehidupan manusia yang membedakannya dari
mahluk lain. Manusia dilahirkan dalam suatu budaya tertentu yang
mempengaruhi kepribadiannya. Pada umumnya manusia sangat peka terhadap
budaya yang mendasari sikap dan perilakunya.
Kebudayaan merupakan induk dari berbagai macam pranata yang dimiliki
manusia dalam hidup bermasyarakat. Etika merupakan bagian dari
kompleksitas unsur-unsur kebudayaan. Ukuran etis dan tidak etis
merupakan bagian dari unsur-unsur kebudayaan. Manusia membutuhkan
kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk bisa menjaga
kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah manusia yang menjaga
tata aturan hidup. Selain didasarkan pada etika, berbudaya juga
terkandung estetika di dalamnya. Jika etika menyangkut analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab,
estetika membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana
seseorang bisa merasakannya .
Sumber :
http://juliansyah-dhika.blogspot.com/2012/07/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html
http://zoombosscoot.blogspot.com/2012/04/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar